Jumat, 01 Juni 2012

Kepala Madrasah Tsanawiyah Ditatar Kompetensi

Jumat, 1 Juni 2012 – Bidang Mapenda

FotoCISARUA-KAB.BOGOR
Menjadi Kepala sekolah atau Kepala madrasah ternyata tidaklah mudah, ada banyak aturan dan kompetensi yang mesti dikuasai oleh pimpinan lembaga pendidikan itu. Namun sayangnya, banyak orang yang justru tidak mumpuni di bidang pendidikan ingin menjabat kepala sekolah atau madrasah padahal yang bersangkutan tak memiliki kompetensi bidang pendidikan. Hal tersebut terungkap dalam Pendidikan dan Latihan (Diklat) Kepala Madrasah Tsanawiyah yang diselenggarakan Pengawas Pendidikan Agama Islam (Pendais) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor, di Wisma Tugu, Rabu (23/5).
Menjadi kepala sekolah itu tidak mudah dan tidak sembarangan, ada banyak aturan dan kompetensi yang dimiliki baik secara pribadi maupun kelembagaan,”kata Kepala Kemenag Kab Bogor Drs. H. Suhendra, MM, dihadapan ratusan peserta Diklat Kepala MTs.
Lebih jauh, Kakemenag mengatakan, ada aturan yang mengatur seseorang dianggap cakap menjadi seorang pemimpin atau kepala disuatu lembaga Pendidikan dan itu diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah atau Madrasah. “Aturan itu jelas dan mengikat, dan itu wajib dipahami oleh setiap guru biar nantinya tidak salah persepsi,”tegasnya.
Mengenai syarat, tandas dia, ada syarat umum dan khusus dan semuanya harus bersentuhan dengan dunia pendidikan, misalnya jika ingin menjadi Kepala sekolah/madrasah harus Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) dan Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1). “Yang terpenting statusnya sebagai guru dan memiliki sertifikat guru,”pungkasnya.
Sementara itu, ketua panitia Hanapi mengungkapkan kegiatan Diklat ini sebagai bentuk penambahan pengetahuan bagi para Kepala Madrasah Tsanawiyah terutama tentang aturan-aturan yang terbaru di dalam dunia pendidikan, serta mereka lebih memiliki motivasi dalam mengembangkan dunia pendidikan. “Kita ingin mereka juga bisa meng up date aturan-aturan seputar dunia pendidikan yang baru, dan kegiatan ini diikuti hampir 200 Kepala MTs,”kata Drs. H. Hanapi, M.Pd.I.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar