Rabu, 14 Maret 2012

Don't Worry be Happy

Tak Perlu Panik Hadapi Ujian Nasional
Hari-hari ini menegangkan menjelang ujian nasional (UN) telah tiba. Bukan hanya para siswa, tetapi orang tua, guru, dan para pengelola sekolah juga merasakan hal yang sama. Para siswa tegang karena mereka berharap bisa mengerjakan soal dengan lancar, dan akhirnya lulus. Berapa pun nilainya, pokoknya lulus. Orang tua ikut tegang, karena kekhawatiran membuncah. Guru, dan sekolah juga sama karena kelulusan memengaruhi citra sekolah.
Tidak mengherankan manakala di setiap hari kita bisa ikuti, banyak strategi yang ditempuh sekolah untuk menyiapkan mental peserta didik. Ada yang menggelar doa bersama, istigotsah, hipnoterapi, outbound agar syaraf tidak tegang, dan sebagainya. Semua fokus ujian nasional, sehingga seolah tiada hari tanpa isu tersebut. Banyak pihak mengambil keuntungan sesaat seperti ini, terutama para penyedia jasa bimbingan belajar.
Kenapa tegang ? Karena data menunjukkan ternyata tidak mudah juga lulus ujian nasional. Meski pun standarnya relatif sudah diturunkan, dengan tidak semata-mata mengacu pada hasil yang diujikan, tetapi faktanya tetap saja tegang. Apakah para murid, guru, dan sekolah sudah jatuh mental dulu sebelum bertanding ? Mungkin saja, karena mereka juga bisa belajar dari pengalaman masa lalu, di mana tingkat kelulusan tidaklah terlalu besar.
Ada juga sekolah yang mencoba tenang dan tegar, tetapi sebenarnya mengalami kekhawatiran juga. Rasa was-was itu dicoba disembunyikan agar para siswa juga tidak dalam suasana panik. Jika kepanikan muncul, maka bukan tidak mungkin menular kepada para siswa.Ini berbahaya, dan sangat mungkin menganggu konsentrasi. Justru karena was-was itulah, membuat mereka berkonsentrasi dengan mempersiapkan para siswa sekomplet mungkin.

Sedangkan fakta lain, ada juga yang tetap tenang seperti biasa. Dalam seloroh mereka menyatakan, namanya juga ujian nasional, semua mengalami, dan jauh hari sudah diumumkan waktunya. Kenapa harus panik ? Mereka ini adalah para murid, guru, dan sekolah yang memang menyadari kehadiran ujian nasional setiap tahun, dan karena itu mereka menyiapkan diri setiap jam, dan hari dengan baik. Nah, jika UN kemudian datang, ya disambut saja.
Akhirnya memang kita harus mengingatkan bahwa ujian nasional itu pasti datang. Maka, persiapan sebenarnya bukan hanya dilakukan menjelang hari itu tiba, melainkan sudah jauh hari. Setidaknya sejak murid memasuki kelas akhir, maka di saat itulah segala persiapan menyangkut materi, mental, pembiayaan lain-lain harus sudah beres. Dengan demikian, persiapan yang matang akan membuat suasana lebih tenang, nyaman, dan secara mental siap. (/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar